Cerita Hot |
Kisah Kelabu Siswi SMK Berjilbab Diperkosa - Asanya tak ada satu
kenikmatan apapun di belahan bumi ini yang mampu menandingi ataupun
menyamai dari nikmatnya kala bersetubuh dengan seorang wanita berjilbab
yang masih perawan. Apalagi perawan berjilbabnya masih ABG.
Begitulah kira kira pernyataan atau kenyataan yang dianut oleh seorang
bajingan yang sedang dilanda birahi. Sesaat kemudian lelaki dan calon
korbannya itu tiba didepan disebuah gubuk yang nampaknya sebuah tempat
beristirahat bagi para pekerja kebun. Lalu diseretnya siswi berjilbab
itu kedalam seraya menutup pintu gubuk rapat-rapat. Dijungkalkannya
tubuh Jannah ke atas matras yang ada didalam ruangan gubuk itu seraya
melucuti pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat. Nampak kemaluan pria
bertopeng itu mengacung tegak sepertinya ia sudah tidak sabar lagi
memperkosa siswi SMK berjilbab itu.
Jannah yang terlentang diatas matras nampak panik seraya menjerit ia
berusaha kabur. Namun apadaya sebuah pukulan keras mendarat telak
diperutnya. ?Akkhh??, pekiknya tertahan menahan sakit sambil terjerembab
diatas matras. Tubuhnya terbaring melengkung dengan tangannya memegangi
perutnya yang ditonjok tadi. Belum sempat hilang rasa sakit pukulan
diperutnya tadi tiba-tiba pria bertopeng yang telah telanjang bulat itu
menyingkap rok abu-abu panjang seragam sekolahnya keatas sampai sebatas
pinggang. Nampak sepasang paha dan betis mulus miliknya dihiasi sepasang
sepatu kulit serta kaus kaki putih panjang.

“Ampun pak tolong jangan perkosa saya”, pinta Jannah memelas.”
Pria bertopeng itu tidak menghiraukannya malah menampar wajah cantiknya
hingga siswi berjilbab itu tidak mampu berkata apa-apa lagi selain
menjerit tertahan sambil menangis tersedu-sedu.Tangan kasar pria itu
mulai melucuti celana dalam Jannah. Belahan vagina yang nampak ditumbuhi
bulu-bulu halus miliknya kelihatan mengundang selera pria itu.
Diraba-rabanya vagina dara berjilbab yang masih mengenakan seragam
sekolah namun rok abu-abu panjangnya yg sudah tersingkap itu dengan
tangan kanannya sembari terkadang jari tengahnya masuk menusuk-nusuk
kedalam. Gadis berjilbab itu menggelinjang seraya kedua tangannya
mencengkeram erat pinggiran matras. Seumur hidupnya belum pernah ia
merasakan perlakuan seperti ini.
Dalam hati Jannah hanya bisa menjerit seraya mengutuk nasibnya yang
sial. Kepalanya yang terbungkus rapi jilbab warna putih itu hanya bisa
menggeleng-geleng pelan seraya menahan perasaan aneh yang mulai merasuki
dirinya. Dengan air mata berlinang bibirnya mendesah pelan sedangkan
tubuhnya terkadang menggelinjang pelan. Kelihatannya perlakuan pria
bertopeng itu perlahan membuat alam bawah sadarnya mulai terangsang.
Kemaluan milik siswi berjilbab itu perlahan mulai basah oleh lendir
yang keluar dari dalam vagina.Melihat calon korbannya itu mulai
terangsang akibat permainan jemarinya tangan kiri sang pria durjana
beringsut menjamah kancing hem putih seraya melepasnya satu persatu
sembari tangan kanannya tetap mengobel kemaluan si dara berjilbab.
Tampak sepasang payudara nan ranum milik ABG berjilbab yang tertutup
oleh BH dan bawahan jilbab putihnya. Disibaknya bawahan jilbab putih
itu seraya menyingkap BHnya. Payudara yang bulat padat dengan sepasang
putting coklat nampak tegak mengacung. Lalu tangan kiri pria durjana itu
kini sibuk memilin dan meremas putting dan buah dada milik Jannah.
Semakin lama gerakan mengelinjang tubuh siswi berjilbab itu semakin
intens. Nafasnya naik turun terengah-engah sedang bibirnya mendesah
perlahan. Kelihatannya ABG berjilbab itu mulai tenggelam dalam birahi
akibat perlakuan lelaki bertopeng itu.
Jemari kanan pria itu mulai basah oleh cairan yang mengucur dari
dalam vagina Jannah. Dan lelaki bertopeng itupun menghentikan permainan
jemarinya dari vagina dan buah dada dara SMK berjilbab itu. Pria itu
ingin segera merasakan kenikmatan vagina legit milik korbannya itu.
Dilebarkannya kedua paha sang gadis berjilbab itu seraya mengarahkan
penis yang besar miliknya kearah vagina Jannah.
Dan, “Aakkhhh…”, jerit gadis berjilbab itu menahan rasa sakit yang
ada diselangkangannya itu. Matanya terpejam seraya menggigit bibir
bawahnya. Kedua tangannya mencengkeram erat matras. Nafasnya
tersengal-sengal menahan sakit. Perlahan senti demi senti penis pria itu
berpenetrasi kedalam vagina perawan sang siswi berjilbab korbannya.
Belahan vagina dara itu nampak menggembung seiring dengan masuknya penis
tersebut. Sesaat kemudian ia memberi nafas kepada gadis belia berjilbab
yang ditidurinya itu agar kemaluannyanya dapat menyesuaikan diri
terlebih dahulu dengan ukuran penisnya yang begitu besar merangsang,
sehingga terlihat bibir kemaluannya telah ikut melesak masuk kedalam
pula tatkala dipaksa harus menelan batang penis lelaki itu yang kini
sudah menancap pada vaginanya disela-sela kedua belah pahanya yang
terbuka.

Kenikmatan demi kenikmatan yang dirasakan oleh bajingan itu ternyata
sangat bertolak belakang sekali dengan apa yang dirasakan siswi
berjilbab itu kini. Ia yang baru kali ini di sebadani oleh seorang
lelaki begitu merasakan kesakitan yang amat tak terperikan. Jeritannya
yang tertahan begitu terdengar berulang kali seakan tiada henti
mengiringi kemenangan lelaki perkasa itu yang berhasil menaklukkannya
dan membuat Jannah dengan terpaksa merelakan keperawanannya tanpa ampun
dibawah dekapan lelaki bajingan yang memperkosanya secara brutal ini.
Sementara jilbab putih sebahu milik gadis itu seakan terlecut-lecut
mengikuti arah kepalanya yang terus terbanting-banting di atas matras ke
kiri dan ke kanan seakan tak rela atas apa yang terjadi menimpa dirinya
ini. Linangan air matanya turun berderai lagi membasahi kembali kedua
pipi mulusnya serta mengisi alur bekas air mata lalunya yang telah
mengering .
Didekapnya tubuh gadis belia berjilbab yang kini berada dibawahnya
dan dada bidang perkasa nan sarat dengan bulu-bule lebatnya itu menekan
kedua belah payudara korbannya. Wajah lelaki itu menelusuri leher
jenjang yang tertutup jilbab putih dari siswi SMK itu sehingga membuat
kepala Jannah tak lagi dapat bergolek kesana kemari.
Dipagutnya leher jenjang sang perawan berjilbab itu dengan rakusnya
dari pangkal telinga sampai pundak kanannya, melumuri area itu dengan
air liur kemenangannya. Puting susu sebelah kiri gadis itu yang semakin
mekar ranum memerah dipilin oleh pertemuan ibu jari dan telunjuk tangan
kanannya yang kasar, dengan gencar diremas-remasnya bongkahan daging
susu yang masih mencuat indah keatas dan sama sekali belum kelihatan
turun sama sekali serta masih berbentuk bulat kenyal dan memadat indah
mempesona nan menghiasi bagian dadanya yang jatuh dalam dekapan sang
pria jahanam itu.
Ciuman ganas penuh birahi yang luar biasa buas dari sang durjana
kepada korbannya menutupi suara erangan dan rintihan siswi berjilbab
itu. Kedua bibir dari insan berlainan jenis ini bertemu seketika dalam
peraduan adegan indah persetubuhan nan terlarang itu. Lidah lelaki itu
telah memasukki rongga mulut mungil sang dara berjilbab yang terpejam
erat dan menari-nari di dalamnya berusaha
Terus didera bertubi-tubi ciuman sang lelaki, kini Jannah hanya bisa
pasrah merelakan lidahnya yang telah dikaitkan oleh tarian lidah lelaki
tersebut yang elastis,kadang pula lemas seperti tali yang meliuk-liuk
maupun mengait lidah mungilnya Setelah dirasanya telah puas mencicipi
keperawanan sang dara, kini penis yang cukup lama terbenam di dasar
vagina itu kini ditariknya perlahan dan kedua jembut mereka yang tadinya
melekat erat seakan telah menjadi satu itu mulai terpisah ruah.
“Psshh…! sleph.. wes hewess..!”, suara yang ditimbulkan dari
pelepasan batang pelir yang tertancap pada kemaluan sang perawan itu
begitu sangat khas sekali di telinga dan proses terenggutnya kesucian
gadis berjilbab itu dimulailah.
Kini seiring dengan pergerakan urat intim lelaki jahanam itu yang
telah keluar sepertiga dari ukuran batangnya dari dalam belahan intim
kemaluan dara berjilbab itu yang merekah membuat bibir-bibir vagina
korbannya menjadi ikut tertarik sampai monyong kedepan. Bersamaan itu
pula dari sela-sela lubang vaginanyanya dimana kulit-kulit kemaluan
bajingan itu bersarang didalamnya, kini tampak berkilat-kilat basah oleh
lendir vaginanya yang melumasi jajaran tonggak daging pelirnya mulai
menetes darah segar kesuciannya yang pada akhirnya berhasil direnggut
paksa jua dari tubuhnya.
“Mmpphff! Ugh! Ughff!!”, itulah suara rintihan dari seorang dara
berjilbab yang terdengar saat keperawannya telah terenggut seutuhnya
oleh sang lelaki maniak durjana pemetik bunga nan penuh nista ini,
sementara sela-sela vaginanya yang telah diluluh lantakkan itu masih
berdesis-desis tatkala melepaskan batang pelir lelaki tersebut dari
dasar peranakkannya diiringi senyum kemenangan kepala rampok itu.
Mulut lelaki itu melahap belahan payudara kanan gadis itu dan
menelan puting susunya sekaligus, lalu disedot-sedot dengan buas penuh
dengan nafsu hewaniah. Tubuh setengah telanjang siswi SMK berjilbab itu
sampai menggeliat-liat dibuatnya seiring dengan dimulainya hentakkan
pinggul lelaki itu diantara kedua kaki indah mengangkang dengan rok
panjang abu-abu yang tersingkap sampai sepinggang.
Kini korbannya yang mengenakan jilbab putih itu telah takluk pada
kejantanannya. Derai-derai air mata di pipi mulusnya itu telah
dibersihkan pula oleh telapak tangannya yang kekar. Sepasang betisnya
yang masih mulus terbentang kencang itu kini dikepitnya diantara kedua
ketiak dari lengan perkasanya kiri dan kanan. Kaki-kaki indah yang masih
memakai sepatu warna hitam dengan kaus kaki panjang berwarna putih yang
terjuntai itu tampak bergerak-gerak seiring hujaman lelaki bajingan itu
pada lubang vaginanya dan seragam putih abu-abu yang teringkap itu
sudah bermandikan oleh peluh persetubuhan terhempas-hempas dibuatnya.
Dengan posisi setengah jongkok lelaki jahanam itu terus menggenjot
tubuh Jannah yang masih begitu kencang dan padat diusia mudanya. Kedua
tungkai paha gadis itu kini ditekan oleh kedua tangannya sehingga
kangkangannya semakin jelas dan lebar dengan kedua tumit kaki indahnya
bertumpu pada kedua belah pundak berkulit gelap sang durjana tersebut.
Wajahnya yang cantik dengan jilbab putihnya semakin mendongak kebelakang
Kedua kakinya semakin tertarik keatas bertopang pada pundak kiri dan
kanan sang lelaki jahanam yang telah leluasa menikmati kehangatan tubuh
mudanya itu.
Dalam posisi yang sebegitu rupa ini membuat bongkahan dari pantat
gadis yang berkulit putih mulus licin itu semakin mencuat keatas
mempertontonkan lonjakan-lonjakan kejantanan lelaki itu yang masih
terlihat seret keluar masuk pada vaginanya. Kedua biji pelir lelaki itu
yang terpontang-panting menabrak-nabrak jalan masuk lobang pantatnya
semakin nyata mengiringi lelehan lendir kewanitaannya yang telah
bercampur aduk dengan darah kesuciannya nan terus menggenangi mulut
vaginanya dan dijadikan bulan-bulanan olehnya. Cairan surgawi kepunyaan
gadis berjilbab itu telah merembes sampai membasahi lubang anusnya yang
begitu kecil tak berdaya nan berwarna merah muda sungguh menawan hati
ini beserta bercak-bercak darah keperawanannya yang telah direnggut
Matras tempat tumpuan adegan persetubuhan mereka itupun mulai
berdentum-dentum seiring dengan suara decakan peret pada lubang kemaluan
dara berjilbab yang digagahi oleh bajingan zina ini.
“Ough… ohh.. ohh.. ternyata enak sekali memekmu ini sayang.. Ohh..
ohh.. sempit sekali sihh..? masih peret nihh Uhh.. Ohh… Ouh”, seloroh
******* itu diantara tarian maksiatnya menikmati kehangatan daging belia
korbannya ini.
“Ahh…! ahh..! aduhh..! perih Pak.. Oh.. oh.. jangan keras-keras..
uhh..ahh”, pinta Jannah itu akhirnya.
“Enak sayang?! Hah?! Bagaimana sekarang?! Masih sakit yach?! aduh
kasihan.. tahan sebentar yahh manisku? Ohh.. ohh.. Ouh..”, balas lelaki
itu yang asyik menggenjot vagina milik siswi berjilbab itu.
“Sshh.. ahh… sshh.. ohh.. pelan-pelan Ppakk.. ahh.. ahh.. ahh”,
pintanya di sela-sela tubuhnya yang terhentak-hentak tanpa perlawanan
lagi. Senang sekali sang bajingan itu mendapati korbannya kini telah
pasrah melayani keinginannya.
“Jangan ditahan terus dong ******ku ini sayang.. terima saja apa
adanya.. lebarkan kakimu supaya tidak terlalu sakit lagi manisku.. ohh..
ohh.. legit sekali kepunyaanmu ini.. ohh”, perintah ******* itu yang
kiranya langsung dipatuhi oleh gadis cantik berjilbab itu yang semakin
membuka rentangan kakinya hingga semakin jelas bibir memeknya yang
melesak ke dalam dan memonyong ke depan mengikuti hunjaman penis besar
yang tertanam didalam isi belahan daging surganya.
Liang anus gadis berjilbab itu juga turut mengembang dan menguncup
terkena pukulan-pukulan kedua biji penis lelaki jantan itu yang
terbanting-banting di bongkahan pantat yang mungil mengangkang seakan
sengaja ia mempertontonkan miliknya yang indah namun terlarang.
Kedua tubuh itu terus bergumul seakan tak peduli lagi akan keadaan
malam yang semakin larut dalam keheningannya, seakan tak terpisahkan
lagi dalam gelora nafsu membara yang menyala-nyala dikamar gubuk yang
telah pengap dan sesak oleh permainan asmara nista berbirahi hina ini.
Meskipun telah lewat masa seperempat jam berlalu, namun tak membuat
lelaki perkasa itu mengendorkan goyangan pinggulnya dan terus
melesak-lesakkan pelirnya mengaduk-aduk isi dalam lubang kemaluan dara
berjilbab itu yang telah sembab membengkak dan semakin memerah warnanya.
Tak lama kemudian tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka
dengan rok abu-abu panjang yang tersingkap sepinggang itu yang berada
dibawah lelaki durjana tersebut menggelinjang kencang seiring dengan
luapan puncak orgasmenya yang kedua. Perut rampingnya yang dihiasi
pusarnya nan begitu indah tampak berkedut-kedut mengikuti gelinjangan
tubuh setengah bugilnya. Kedua kakinya yang masih bersepatu itu kini
menendang-nendang di udara menahan luapan puncak kenikmatannya yang
melanda sekujur tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka itu.
Dan belum lagi kelojotan siswi berjilbab itu terhenti, lelaki itu segera
mencabut penisnya dari dalam liang vaginanya yang tengah bergetar
didera arus birahi sanggamanya.
“Wess hewess.. poof!!”, begitulah suara yang dihasilkan saat batang
kejantanan lelaki itu dicabut dari jepitan lubang kemaluan Jannah yang
telah kehilangan keperawanannya ini.
Sekujur kulit luar dari penis nan demikian perkasanya penuh dengan
lelehan lendir vagina yang bercampur dengan lumuran darah segar kesucian
siswi SMK berjilbab cantik itu yang belepotan melumuri tonggak daging
kejantanannya yang masih mengacung tegak mengangguk-angguk. Kedua
tungkai kaki gadis itu di angkat keatas tinggi-tinggi dari matras
sehingga ujung kaki yang masih mengenakan sepatu itu terjuntai indah
menggantung tanpa daya. Di dalam sepatunya itu kedua otot dari jari-jari
kaki indahnya mengatup dan membuka sangat cepat sekali bergantian
membendung gelora birahinya yang kembali telah berhasil dibangkitkan
oleh lelaki itu. Bongkahan pantatnya terhidang jelas tepat berada pada
wajah lelaki itu yang menadahkan lidahnya pada perbatasan antara belahan
bibir vagina gadis berjilbab putih tersebut dengan daerah duburnya dan
ia tempelkan disitu.
Berikutnya dari mulut vaginanya yang kini sudah tak berbentuk garis
vertikal yang sempit seperti tadi itu, malah kini telah terpecah menjadi
dua garis bergelombang dengan kelentitnya yang bengap dan basah itu
terkuak sejelas-jelasnya disertai oleh lelehan lendir memeknya keluar
dari lubang senggamanya nan semakin merekah menjadi sebesar ukuran
sebutir telur burung puyuh.
Cairan yang keluar dari vagina itu langsung ditelan oleh lelaki itu
dengan rakusnya bak orang yang tengah kehausan nan amat sangat. Dengan
lahapnya jilatan lidah lelaki itu sampai menyeruak-ruak kedalam isi
belahan kemaluan korbannya, menyapu segenap dinding bagian dalam vagina
gadis malang itu sampai licin tandas tanpa tersisa sedikitpun.
Tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka milik dara itu
kini terjerembab pada hamparan matras yang terbentang awut-awutan disana
sini dan ditengahnya telah terdapat noda darah dari kesuciannya. Jilbab
putih yang dikenakannya pun basah oleh keringat yang menucur deras dari
kepalanya. Selain itu sebagian rok panjang abu-abu seragamnya dibasahi
oleh keringat keduanya dan juga lendir-lendir yang berasal dari kedua
kelamin yang berbeda jenisnya tersebut. Keletihan yang amat sangat
mendera tubuh dengan seragam sekolah yang tersingkapnya kini telah lusuh
tanpa tenaga lagi, seakan tulang-tulangnya telah terlolosi semuanya.
Belum lagi usai mengatur helaan nafasnya yang masih menderu-deru, tetapi
kini tubuh setengah telanjang gadis itu yang ramping itu dibalikkan
secara paksa oleh lelaki itu sehingga tertelungkup.
Tangan-tangan kurang ajarnya menyusupi bagian bawah perutnya yang
telah menempel pada kasur ranjangnya, setelah itu ditariknya keatas, dan
bongkahan pantat gadis yang telah lemas itu terjungkit keatas kini.
Bajingan itu menekuk kedua lutut korbannya sampai pantatnya tampak dalam
posisi menungging. Agaknya ia akan menyetubuhi dara itu dengan
mengambil gaya dari ****** yang tengah kawin. Namun sebelum itu
tangannya berpindah lagi menyingkap rok abu-abu panjang milik Jannah
yang sempat terjuntai kebawah menutupi pantatnya. Lalu ditelusurinya
pantat itu dengan jemarinya dan menemukan posisi lubang anusnya berada,
lalu lidah lelaki itu menyusupi kekedalaman belahan duburnya itu tanpa
rasa jijik sama sekali mengingat lubang itu biasa digunakan untuk buang
hajat.
Tetapi apalah artinya batasan itu jika dibandingkan dengan nilai
kenikmatan yang dapat ia peroleh dari kelezatan anusnya sang gadis muda
berjilbab dengan mengabaikan aroma tak sedap yang terpancar dari
dalamnya.
Setelah puas menjilati dubur dari sang siswi SMK yang begitu sangat
lezat baginya ini, kini tubuh lelaki itu berlutut dihadapan tunggingan
pantat korbannya, setelah itu batang penisnya kembali ia selusupkan ke
dalam vagina gadis itu yang telah kehabisan suaranya karena kecapaian
melayani birahi lelaki perkasa ini. Bajingan itu memperkosa vaginanya
dari arah belakang tanpa peduli sama sekali terhadap perasaan korbannya,
yang ada hanyalah nafsu yang harus ia tuntaskan walaupun harus
mempertaruhkan dirinya yang sewaktu-waktu dapat tertangkap oleh aparat
hukum.
Kembali kedua tubuh itu menyatu dan jembut yang menghiasi bawah
perut lelaki itu seakan terjepit pula ke lubang anus dara bidadari
cantik berjilbab ini tatkala penisnya terus menyodok-nyodok isi dalam
liang kemaluannya.
Menjelang tengah malam, sepasang insan berlainan jenis itu meraih
orgasmenya untuk yang ketiga kalinya dalam posisi menungging, namun baru
kedua kali jikalau dihitung dari saat mula Jannah disetubuhi lelaki
jahanam tersebut. Malangnya pelajar berjilbab itu tak sadarkan diri lagi
usai mencapai puncak surga duniawinya dari lelaki itu yang staminanya
begitu sangat luar biasa.
Rasanya jarang sekali lelaki yang mempunyai daya tahan tubuh seperti
pria durjana bertopeng ini Setelah puas mereguk cairan lendir madu
surgawi yang telah dihasilkan kembali oleh vagina gadis itu pada puncak
kenikmatannya tadi. Ia menelentangkan kembali tubuh gadis berjilbab itu
yang telah pingsan dan menaruh kedua tumit dari kaki dara itu yang
setengah telanjang ke kanan kiri bahunya lagi untuk kemudian menggenjot
kembali tubuh si siswi belia berjilbab ini dengan brutal.
Tampak sekarang pompaan penis lelaki ini pada vagina korbannya terus
bertambah kecepatannya, sementara hamparan matras dibawahnya itu telah
benar-benar basah oleh keringat keduanya yang semakin memanas. Andai
saja Jannah tidak sadarkan diri seperti sekarang ini, mungkin ia akan
meminta ampun karena pasti vaginanya akan terasa nyeri diperlakukan
sedemikian brutalnya oleh pemerkosa tersebut.
Barulah pada pukul setengah satu pagi, tubuh lelaki itu bergetar
hebat diatas tubuh korbannya yang pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa
sepengetahuan siswi SMK berjilbab nan cantik ini, bajingan itu
memuntahkan segenap akhir puncak dari nafsunya yang meledak-ledak
kedalam tubuhnya. Paha yang terbuka membentuk huruf “V” dari tubuh
Jannah itu ditekannya kuat-kuat. Tubuh kekarnya seakan telah lekat
menjadi satu dengan korbannya. Akhirnya lelaki itu sedang memuntahkan
seluruh persediaan cairan mani lelakinya yang sejak tadi tersimpan di
kedua belah biji penis besarnya nan perkasa. Cairan mani dari kemaluan
lelaki itu yang mengandung benih-benih cintanya kini memuncrat-muncrat
mengisi rongga rahim siswi berjilbab itu yang tengah dalam keadaan subur
malam itu.
“Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!”, benih lelaki itu begitu
tersembur dengan sangat cepat menyemburat kuat ke dalam isi dasar
belahan vagina Jannah sang siswi SMK berjilbab yang dikangkanginya tanpa
pelindung sama sekali.
Gadis belia berjilbab itu hanya diam terpana merasakan lahar panas
mengalir deras kedalam liangnya…..”Ahhhhhhh…….. ….”, pekik puas
pemerkosa bertopeng itu sembari kedua tangannya mencengkeram rok abu-abu
panjang seragam sekolah Jannah yang tersingkap sepinggang. Lalu durjana
itupun rubuh menindih tubuh korbannya dengan rasa puas tak terkira.
Suasana ruangan di gubuk itu kembali sepi yang nampak hanyalah
pemandangan seorang pria bertopeng telanjang bulat sedang menindih tubuh
seorang perempuan belia berjilbab putih dengan seragam putih abu-abunya
telah tersingkap serta awut-awutan