Cerita Nakal |
Ini ceritaku entah berapa bulan lalu ketika sore aku aku sedang
menghabiskan waktu selepas bekerja disebuah mall dijakarta. Penat
bekerja seharian dan jalanan yang sangat macet membuatku untuk rilex
sebentar kesebuah pusat perbelanjaan sekedar untuk minum kopi. Akupun
memesan sebuah kopi dan duduk disebuah sudut restoran. Sambil minum aku
menikmati pemandangan mall yang sungguh berbeda dari kantorku. Sangat
nyaman rasanya, tapi pandanganku beralih sekitar 2 meja di depanku,
duduk dua orang siswi SMU lengkap dengan baju seragamnya. Mereka
tertawa-tawa ceria. Setelah kuperhatikan lebih seksama lagi, ternyata
mereka sungguh manis, dan astaga ternyata mereka kembar. sekilas aku tak
bisa membedakan antara 2 gadis remaja itu. Dua-duanya berwajah cantik,
putih, dan mulus. Sungguh wajah yang enak dpandang. Selain itu keduanya
juga punya tubuh mungil, dengan dada yang tidak begitu besar namun
montok dan menantang yang mereka coba sembunyikan dibalik seragam SMU
lengan panjang yang agak longgar dengan jilbab tipis yang tidak terlalu
panjang namun cukup menutup buah dada mereka, lengkap dengan rok panjang
abu2nya.
Uhhh sungguh gadis2 berjilbab yang mungil dan sangat menggemaskan.entah
kenapa aku tak bisa melepaskan pandanganku dari wajah dan payudara kedua
gadis berjilbab tersebut tanpa kusangka salah satu gadis itu
melihatku., tampaknya dia tau kalau daritadi aku sedang menikmati
tubuhnya, lalu dia tersenyum padaku. Ah kesempatan pikirku, lalu
kudekati saja meja mereka. “Selamat siang nih adik-adik, lagi pada
ngapain nih ??” tanyaku. “Siang juga om..” jawab mereka bersamaan sambil
tersenyum. “Lagi iseng-iseng aja om, abis dari sekolah” jawab yang
satu. “Om boleh duduk disini ga ?” tanyaku dengan sopan. “boleh donk om,
silakan” jawab yang satu lagi. “Om boleh kenalan kan ??” tanyaku.
“Hihi…iya boleh donk om…” jawabnya “Aku gina, yang ini saudaraku gita”
jawabnya sambil ternsenyum. Setelah kuperhatikan kedua gadis berjilbab
ini mengenakan aksesoris yang lumayan mahal dari bros untuk peniti
jilbab mereka, sampai cincin, gelang, jam tangan bahkan handpone seri
terbaru. Wah keliatannya mereka betul2 anak2 dari kalangan atas.
“Kalian saudara kembar kan ?? berapa nih usianya ??” tanyaku penasaran.
“Iya om…kita sekarang 16 tahun sebentar lagi 17 tahun” “Oooh…udah
gede-gede ya” kataku sambil melirik payudara gina, uh penisku perlahan
lahan mengeras, membayangkan bisa meremas2 empat buah payudara dibalik
jilbab gadis gadis ini. “ya iyalah om, kan udah sma” jawab gita yang tak
sadar apa sebenarnya yang aku maksud. “kalian nggak pulang, udah sore
begini masak gadis2 cantik seperti kalian masi blum pulang” “om bisa aja
ah, masi mau minum2 dulu om bentar lagi juga pulang” jawab gina sambil
ngobrol kuperhatikan kedua gadis ini, walaupun kembar namun aku mulai
bisa membedakan antara gina dengan gita. Gina yang berusia lebih tua
beberapa menit dari gita ini memiliki buah dada yang sedikit lebih besar
dari adiknya.selebihnya tak ada perbedaan. “ ah seandainya bisa
kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini, apa mungkin rasa jepitan vagina 2
orang saudara kembar berbeda yah” kataku dalam hati yang sudah penuh
nafsu. “Kalian udah punya pacar belum ??” tanyaku.cerita sex berjilbab
“gina udah tuh om, nama pacarnya andi, hihi…” “Iiih….apaan sih git, dia
tuh cuma temen deket aja juga…” katanya malu kulihat ada yang aneh
dengan kedua remaja berjilbab ini. Mengapa sepertinya sangat mudah akrab
dengan orang yang belum dikenal seperti aku. Aku mulai berpikir
sepertinya dua gadis ini bisa kupakai malam ini. Akupun mulai
mengeluarkan jurus mautku. “Kalian udah pernah pacaran kan ?” “Iya udah
Om…tapi ya gitu deh namanya juga anak sma.” jawab gita “Umm tapi maaf
nih yah, kalian udah pernah begitu belum ??” tanyaku sambil tersenyum
nakal. Gina sedikit kaget “begitu gimana om??” “umm begini.. kayak
ciuman pelukan, dan main2 itu sama pacar kalian belum” Sejenak mereka
kaget dengan pertanyaanku lalu gita balas menjawab “Iiiih…om apaan
sih…kok nanyanya begituan” “Ya kan om mau tau ??” Mereka terdiam sejenak
kemudian saling berbisik. “Emang bener om mau tau ???” tanya gina
menggoda. “ya iya dong dik gina yang cantik” kataku sambil mengedipkan
mata sepertinya mereka sadar maksud gerak gerikku, lalu dengan tersenyum
nakal gita menjawab.

“om, kalau mau kita bisa jalan2 sama om tapi kaloo…” gita berhenti
berbicara lalu mengambil handponnya dan mengetik lalu memberikan
handponnya padaku. Astaga pikirku, inilah saatnya. Saat yang dari tadi
kunantikan. Gita ternyata meminta sejumlah uang dan persyaratan.
Kesempatan ini tak boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar dan
jantungku semakin berdegup kencang. Tiba2 aku tersadar suatu hal “eh
maaf yah gina, gita, kalo kalian mau nemenin om kok kenapa kalian
memakai jilbab” “oh ini, ini kan ketentuan wajib disekolah harus pakai
jilbab om” jawab gina oh aku baru menyadari segala sesuatunya, kenapa
menjelang malam hari kerja kedua gadis berjibab ini masi dipusat
perbelanjaaan, kenapa mereka memakai barang2 mahal, kenapa mereka mudah
sekali untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal. “ok kalo gitu yuk
kita pergi, om ke atm dulu ngambil uang saku untuk gadis2nya om” kataku
sambil mengedipkan mata yang dijawab dengan sedikit tawa dan tatapan
nakal. Sekitar jam 6 sore, aku bersama kedua gadis berjilbab ini keluar
dari mall dan menuju sebuah atm dibasement mall tersebut. Ternyata
basement tersebut agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir,
tukang parkir dan satpam yang sempat memandangku iri, karena aku yang
asyik bercanda dengan kedua gadis berjiblab ini.
Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup besar.
Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua
gadis berjilbab ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar,
tampaknya posisiku cukup tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah aku
yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan aksiku. Kedua gadis
berjilbab ini berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu mesin atm bekerja,
aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu meremas2 kedua buah pantat
gina dan gita yang kenyal itu. “ iihh om nakal, masi dibasement juga”
jawab gita dan sebuah cubitan kecil dipinggangku oleh gina. “Iya deh iya
deh om nggak nakal” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat kedua
gadis ini, lalu kurangkul pinggang kedua gadis berjilbab ini dan menarik
mereka kearah tubuhku, uhhhh payudara payudara dibalik jilbab kedua
gadis berjilbab ini sungguh sama kenyal dan nikmatnya. “ihhh si om ini
nakal banget sih” kata mereka dengan senyum manja. Lalu tanganku mulai
meraba naik kepunggungnya lalu bergeser masuk keketiak mereka menyelusup
kebelakang jilbab mengikuti alur bh mereka dan menggenggam payudara
payudara gadis gadis ini yang tidak bersentuhan dengan dadaku.” iiiiihh
si ooomm daritadi bandel banget sihhh” kata gina sambil kedua gadis ini
mencoba melepaskan diri dari genggaman tanganku pada buah dada mereka.
“duh gina gita, jangan begitu dong, ini uangnya” kataku ketika tiba2
mesin atm tersebut mengeluarkan uang beberapa juta rupiah” akupun
mengambil uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada mereka,
tampaknya kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2
melihat uang yang cukup banyak tersebut dan mulai tersenyum genit.
Akupun dengan nakalnya menyampirkan jilbab gina dan gita kepundaknya
lalu membuka 3 buah kancing paling, dan kulihat yang daritadi membuat
penisku sangat keras, empat buah payudara gadis smu yang sangat
menggemaskan terbungkus bra yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi
kepala mereka, akupun menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah
kedalam bra mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka lalu aku
lanjutkan dengan meremas2 payudara montok kedua gadis ini. “uhhhh, dada
gina lebih besar sedikit tapi sama nikmatnya dan sama cantiknya dengan
gita, om udah bener bener nggak kuat nih, ini uangnya dp dulu yah nanti
kalo udah selese nemenin om semua uang ini boleh kalian miliki” kataku
dengan penuh nafsu.
Gita dan ginapun hanya tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan
demi remasan dan plintiran pada payudara dan putting mereka. Tanpa
disadari ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertigapun kaget bukan
kepalang, aku baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi. Akupun
segera menarik kedua tanganku dari payudara mereka, gita dan ginapun
kaget luar biasa dan langsung mengancingkan kembali baju mereka dan
menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi buah dada montoknya. “ih om si,
untung nggak dibuka pintunya kan malu om” kata gita “iya deh maaf, tapi
om udah nggak kuat nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi deh
ditempat om” kataku “ih si om, kita cantik sih jadi om nggak kuat deh”
kata gina dan disambut tawa mereka cekikian. “yaudah, yuk, eh ayo
gandeng tangan om dong” bisikku manja kekeduanya kamipun keluar dari
kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang yang mengantri dari tadi.mereka
tampak kesal namun agak kaget ketika melihat seorang lelaki digandeng
dua orang gadis smu kembar yang masih segar dan berjilbab.

Ah biarin ajah, emang gua pikirin, akupun menarik kedua daun muda yang
sungguh menggemaskan ini kesudut lapangan parkir tempat mobilku berada
yang jauh dari tempat tunggu supir dan satpam. Sambil berjalan kedua
lengan atasku merasakan lembutnya bagian luar buah dada gina dan gita
yang terus bersenggolan dengan tanganku yang mereka rangkul. Aduh
sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin tak kuat ingin segera
menikmati kedua gadis kembar ini. Gedung parkir di mall ini hanya
setengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya ditutupi
oleh kawat2 besi sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa terlihat dari
luar gedung parkir. Ide gilapun muncul dikepalaku aku akan menikmati
kedua gadis berjilbab ini ditempat terbuka sebelum nanti kutelanjangi,
kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh mereka dirumahku nanti.
Setelah sampai disudut tempat mobilku diparkir akupun mendorong perlahan
kedua gadis berjilbab ini hingga bersandar ditembok dengan kedua
tanganku menekan sebuah payudara gina dan gita. “gina, gita, kita main
disini dulu yuk, kan gelap nggak ada orang, om udah nggak tahan nih,
nanti uang jajannya om tambah deh, tapi nanti malem main kerumah om dulu
kita main2 lagi, besok pagi baru om anter kesekolah, gimana?”
gita dan gina hanya berpandangan lalu salah satunya mengangguk, “boleh
om tapi ati2 yah kalo ada orang, kan malu om diliatin orang” akupun
tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab gina dan gita,
langsung kubuka kancing2 bajunya dan kubuka seragam sekolah mereka, dan
langsung kulepas bra mereka, kulemparkan bra mereka kejok belakang
mobilku lalu kupakaikan kembali baju seragam mereka tanpa kukancingi
lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini. Dengan jilbab putih yang
masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting
berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, akupun tak mampu
menahan nafsuku, segera kumainkan empat buah payudara gadis kembar ini
bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga
hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah
menikmati permainanku. Lalu kuhentikan permainanku, kuperintahkan kedua
gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan2 kulihat kaki
mungil mereka yang dibungkus sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka,
lutut, dan aww, paha paha yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih
tertutup celana dalam putih yang tipis. Aku sungguh tak kuat, langsung
kutarik turun celana dalam mereka dan kupandangi vagina gina dan gita
yang kecil karena umur mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam
mereka dan kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu
mobilku.
“ lho om kok kita nggak dimobil om ajah, kan takut ada yang ngeliat om”
kata gita khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun baju seragam
yang terbuka yang memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung
sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan vaginanya.
“Nggak papa gina, nanti kamu tau, jauh lebih nikmat rasanya kalo
ditempat begini lho” kataku sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh
duduk dikap depan mobilku yang posisinya didinding lapangan parkir, yang
hanya tertutup jeruji2 besi dan tampak dari luar samar2. “iii om malu”
jawab gita sambil duduk dan menutup rok dan bajunya sambil melipat
tangan didadanya. Tampak didepanku dua orang gadis kembar berjilbab yang
siap kunikmati beberapa saat lagi, disebuah gedung parkir, dan gilanya
lagi walaupun agak gelap tapi pasti secara samar2 terlihat dari jalan
raya diluar gedung. Tanpa memperdulikan ucapan gita akupun menarik
kepala kedua gadis berjilbab ini dan mencium bibir merkea bersamaan, ah
nikmat rasanya saat mencium mereka bersamaan.
Tampaknya mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah
gina dan kujilat2 vaginanya, juga tangan kananku masuk kedalam rok
diantara kaki gita dan mengelitik vagina dan klitorisnya sambil aku
memuaskan kakaknya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang
dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang
tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka
sendiri. Kurasakan cairan mulai membasahi vagina kedua saudara kembar
ini. Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka celanaku dan mengeluarkan
penisku dan kumasukkan kedalam vagina gina sambil terus mengaduk2
vagina gita dengan 3 buah jariku. Ahh penisku serasa dipijit2 didalam
vaginanya. Walaupun sempit tapi ketika mulai kusodok pelan2 serasa tak
ada yang menghalangi, ternyata gina sudah tidak perawan lagi, begitujuga
dengan gita yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah
jariku divaginanya. Akupun dengan cepat memajumundurkan penisku didalam
vagina gina bergantian dengan gita. Wajah mereka yang terbungkus jilbab
sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu meremas2
payudara2 mereka.
Aku memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu pada
terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka dan kulipat dan
kuselipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat
pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.Mungkin karnea kedua
gadis kembar ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja
asalkan terus kuaduk2 vagina mereka. Mereka tak malu walaupun samar2
terlihat dari jalan raya didepan gedung parkir ini. Akupun semakin
bernafsu dengan menyodokkan penisku kedalam vagina gita dan gina
bergantian dari belakang sambil kutarik jilbab mereka yang membuat
mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penisku
dilubang vagina mereka secara bergantian. Tak lama kemudian gina
merintih2 “om oomm remes payudaraku yang keras, terus masukin penisnya
cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar” akupun yang memang
penuh nafsu segera menuruti permintaan gina, kucengkram kedua
payudaranya dari belakang, dan kupercepat hentakan penisku jauh lebih
dalam kelubang vaginanya.yang membuat gina semakin menjerit2 kecil
menikmatinya.
Tiba2 dari jauh kulihat seseorang haltebus yang mengarah kegedung parkir
diseberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan gina
walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada
seseorang yang ikut menikmati tubuhnya dari jauh. “om ada orang tuh
dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah nggak kuat om dikit lagi mau
keluaarr. Ah biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak semakin bernafsu
karena dilihat orang tersebut. Akupun semakin bernafsu mempertontonkan
adegan mesra ini keorang tersebut yang semakin membuatku terpacu.tiba2
“ahhhh ahhhh ahhh” gina merintih dan kurasakan vaginanya mengeluarkan
cairan yang sangat banyak dan akhirnya gina terdiam lemas walaupun aku
tetap memacu penisku kevaginanya. Akupun menghentikan aksiku. “duh om
udah nggak kuat, om lanjutin sama gita aja yah..” katanya dengan
tersenyum penuh kepuasan. “Iyah nggak papa sayang,tapi kamu disini aja
ya temenin om main dengan adikmu ini” kataku sambil menjulurkan rok gina
sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya lalu kubalikkan tubuhnya kucium
mesra, dan kupandangi adiknya.
“ihh omm kan udah sama kak gina tadi, aku dicuekin, daritadi udah nggak
tahan om” katanya dengan cemberut nakal. Ternyata walaupun payudara gita
sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat sexnya jauh melebihi
kakaknya. “gita juga mau om, ayo cepet tu orang dihalte depan lagi
ngeliatin, gita udah nggak tahann ayo omm cepettt” kata gita memelas.
Wah ternyata adiknya jauh lebih agresif dan maniak dari kakaknya. Akupun
langsung menancapkan penisku kevagina gita dari belakang yang sudah
memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada jeruji besi
didinding gedung parkir ini.sambil kugenjot vaginanya, kuremas2 payudara
kiri gita dari belakang dengan tangan kiriku sementara tangan kananku
kugunakan untuk memeluk gina sambil mencium bibirnya dan meraba2
payudaranya.tak disangka gita ternyata begitu exebisionis, dalam
genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada lelaki yang
menatap aksi kita dari tadi.akupun tak peduli terus saja kupermainkan
vaginanya.
Tapi lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh gita,
dan kugendong lalu kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan
kusandarkan gina berdiri disampingnya, akupun melanjutkan aksiku
menancapkan penisku kevagina gita sambil mencium dan menjilat jilat
putting payudaranya bergantian dengan mencium bibir gina kakaknya,
sambil tangan kiriku meremas2 payudara gina.ohhh sungguh berlipat2
rasanya menikmati tubuh dua orang gadis kembar yang masih mengenakan
jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas dan sedang
kujamah, sedangkan vagina gita sedang kunikmati dengan penisku dan
vagina gina sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat keatas. Tak
lama kemudian, gitapun mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan
mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara dua buah payudaranya
dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam
vagina gita bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya..
“aahahhchhhhh ommmm aku ahhhhh” jeritnya… ginapun hanya tersenyum
melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik puncaknya.
Setelah beberapa saat kurapihkan pakaian kedua gadis kembar ini,
kurapihkan rok mereka, lalu kukancingkan kembali baju mereka, kujulurkan
lagi jilbab mereka menutupi payudara dan vagina yang kini tak
mengenakan bh dan celana dalam. “Yuk kita belanja, kita nonton juga yuk,
nanti kita lanjut lagi dirumah om yah” kataku genit. Gina dan gita
hanya tersipu malu. Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan kuajak
kedalam mall sambil dengan nakalnya kuraba payudara mereka yang kali ini
dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka putting yang menonjol
dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak ketahuan,
namun buah dada buah dada yang tak disanggah itu tampak lebih menggoda
bergoyang goyang dibalik pakaian mereka walaupun sudah ditutupi jilbab,
gesekan demi gesekan dan remasan tanganku dipayudara mereka sungguh
nikmat, walaupun batang kemaluanku sudah lemas, tapi aku masih ingin
menikmati tubuh gadis kembar berjilbab ini. Kamipun masuk kedalam mall
dan mulai jaga image, gina dan gita jalan disampingku dengan biasa2 saja
agar tak terlalu menarik perhatian.. kamipun menuju bioskop dilantai
atas dan membeli tiket film, tapi sebelum masuk ke bioskop, gita
mengajak kakaknya ketoilet untuk membersihkan sisa2 cairan vagina dan
spermaku yang masih membasahi vaginanya.