
Cerita ini adalah true story. Menceritakan sisi gelap dari seorang anak
manusia, seorang akhwat sholeh berjilbab yang dalam kesehariannya tampak
bahagia hidupnya. Telah bersuami dan beranak 3 (yang paling kecil sudah
duduk di bangku SMU), akhwat ini kesehariannya mengajar pada salah satu
perguruan tinggi di Bekasi. Nama akhwat (mungkin lebih cocok kalau kita
sebut ibu) ini, adalah Tita Nurlaeli. Ibu hajjah yg berumur 54 tahun
ini, mempunyai tubuh yang memang memancing setiap lelaki jantan untuk
menggagahinya. Semok lencir, dengan kulit yang putih bersih bersinar,
serta wajah jawani yang melankolis. Apalagi ibu cantik ini selalu
berpakaian santun, busana muslim dengan jilbab lebar nan indah dan
santun menghiasi dan menutupi aurat kepalanya. Cantik nian ummi sholehah
ini.
Setiap tahunnya ibu Tita harus menghadapi kenyataan pahit, melayani
pria-pria hidung belang yg haus seks dan pelecehan akhwat sholeh.
Pria-pria kaya raya yang senang sekali mempermainkan Ny. Tita secara
seksual. Ibu Tita tidak mempunyai pilihan lain kecuali menuruti apa
kemauan pria-pria ini, karena kalau tidak maka dipastikan akan hancurlah
rumah tangga ny. Tita karena semua rahasia film dan adegan2 seksual
yang pernah dilakoni ny. Tita diluar nikah, akan disebarluaskan ke
publik. Padahal adegan2 seksual tersebut, sudah sangat lama terjadi,
yaitu pada tahun 1998, ketika dirinya untuk pertama kali dalam hidupnya
yang selalu taat dan patuh pada suami dan agamanya itu, tergelincir ke
lembah perselingkuhan dengan seorang pria keturunan. Lelaki itu, Abaw,
adalah pemilik perusahaan supplier komputer yang sedang mengikat kontrak
dgn Universitas tempat Ny. Tita mengajar. Entah mengapa, Ny. Tita bisa
terlena oleh rayuan ulung Abaw, lelaki keturunan yg 3 tahun lebih tua
darinya itu, sehingga pada suatu malam di bulan Oktober tahun 1998 itu,
Ny. Tita tergolek pasrah di pelukan Abaw, penggemar akhwat-akhwat
sholehah. Satu malam suntuk, tidak disia-siakan oleh Abaw,
ditelanjanginya Ny. Tita sampai sebulat-bulatnya, hanya jilbab indah nan
manis menutupi kepala ny. Tita saja yang tetap dibiarkannya, amboiii
santunnya, amboiii manisnya. Selain itu, Hajjah Tita dibugili,
ditelanjangi. Telanjang bulat, polos, indah dan santun. Aurat-aurat ny.
Tita itu seakan menunggu tangan2 dan mulut lelaki untuk segera menjawili
serta mencicipi organ-organ yg sehari-harinya tertutup di balik busana
muslimahnya nan sopan. Tidak ayal lagi, malam itu dengan syahdunya Abaw
menyenggamai sosok sintal muslimah cantik itu dengan penuh perasaan.
Segala posisi dipraktekkan Abaw di kamar penuh cinta itu. Mulai dari
posisi standard, doggie style, gaya gunting, gaya pangku berhadapan,
dll. Hajjah Tita pun tidak ketinggalan, dibawah pengaruh pesona Abaw,
muslimah taat ini patuh menjalani perintah2 Abaw. Dengan sabar Abaw
mengajari akhwat sholehah ini melakukan blow job yang lembut syahdu dan
lama. Seperti umumnya laki-laki, tidak suka kontolnya dihisap-hisap
dengan keras2 seperti umumnya gaya pelacur2 atau di film2 BF. Santun dan
taat Hajjah Tita belajar menjilati kontol laki-laki dengan perlahan.
Kepala kontol Abaw hanya di jilati dengan lembut dengan sesekali
dimasukkan seluruh kepala kontol itu ke mulut hajjah Tita. Kepala kontol
itu hanya di benamkan di dalam mulut suci itu beberapa detik,
dikeluarkan, dibenamkan lagi, dihisap perlahan saja, dikeluarkan dan
dihisap lagi, begitu seterusnya. Amboiii mesranya. Abaw tahu, hajjah
Tita baru pertama kali ini melihat kontol laki2 dewasa yang belum
disunat. Untuk itu pulalah ia ajarkan hajjah Tita bermain dengan kulit
kulup kontol itu dengan mulutnya. Sensasinya woooww…. Membuat Abaw
terbang ke surga. Setidaknya 2 kali kontol putih Abaw yang tidak disunat
itu berejakulasi dahsyat di dalam liang peranakan ny. Tita. Seonggok
sperma putih kental seakan berebut masuk menerobos liang kemaluan suci
Hajjah Tita. Rahim suci Tita pun seakan gembira menerima semprotan
sperma Abaw dengan penuh cinta. Singkat kata malam itu Abaw habiskan
untuk berasyik masyuk dengan syahdu bersama akhwat muslimah cantik
tengah baya itu, bagaikan sepasang kekasih suami istri yang sedang
berbulan madu. Hajjah Tita pun menuruti saja semua perintah2 Abaw, jiwa
dan raga sintalnya ia serahkan sepenuh hati untuk laki2 Cina yang bukan
muhrimnya itu. Sekali lagi ejakulasi di di dalam mulut kecil ny. Tita,
sehingga tetesan-tetesan sperma Abaw membasahi jilbab ny. Tita di bagian
bawah dagunya. Ejakulasi yang keempat, ejalkulasi terakhir saat waktu
telah mendekati subuh itu, Abaw lebih kurang ajar lagi, ditampungya
sperma yang muncrat dahsyat dari kontol tegar itu, di kedua cup BH nya
Tita. Kemudian sebelum mereka tidur berdua, BH yang penuh sperma kental
itu, dipakaikannya di dada sintal ny. Tita, sehingga tetek montok
muslimah itu otomatis lengket-lengket dilumuri sperma yang tertampung di
cup BH nya itu, yang ketat mesra membungkus kedua bukit susunya. Bagai
kerbau dicucuk hidungnya, ny. Tita menuruti saja perintah Abaw perayu
ulung, yg juga punya sedikit keahlian hipnotis itu. Ini dilakuan Abaw
dengan tujuan, keesokan harinya ketika ny. Tita sudah bangun dan pulih,
maka sperma di teteknya akan kering, dan memancarkan bau khas sperma.
Sehingga siapapun yang duduk dekatnya di dalam angkot perjalanan pulang,
akan bisa mencium bau sperma yang sangat khas itu.
Tanpa ny. Tita sadari, sebenarnya Abaw secara licik telah menyiapkan
beberapa kamera dan crew nya untuk mengabadikan adegan2 syahdu di kamar
villa tersebut. Sehingga sejak saat itulah ny. Tita terjebak dalam
lingkaran pemerasan dan perzinahan dengan Abaw dan rekan2nya. Setiap
tahun sejak thn 1998 itu, Abaw melakukan satu ritual seks dengan ny.
Tita, muslimah tengah baya nan santun berjilbab ini.
Sepanjang kemauan dan perintah pria-pria ini masih dapat dilakukan Ny.
Tita, walaupun sudah pasti itu melanggar norma-norma agama, tapi masih
tetap dilakoni oleh Ny. Tita. Tetapi alangkah naif-nya bahwa dalam satu
pertemuan tidak ada perlakuan diluar batas terhadap ibu manis ini. Bisa
dipastikan dalam setiap pertemuan, ada 2 sampai 3 perlakuan yg
benar-benar sudah diluar toleransi manusia yg normal. Sabar, nanti akan
saya ceritakan secara detail.
Biasanya setiap habis Lebaran, Abaw, lelaki keturuan berusia 57 ini
memanggil ny. Tita lewat telepon genggamnya. Dengan kode sandi yang
sudah dimengerti oleh Tita, Abaw menentukan tempat dan waktu dimana Tita
harus menunggu untuk dijemput.
Seperti Lebaran thn 2005 yg lalu. Tepat saat maghrib tiba, hari ke 7
Lebaran, Tita sudah siap menunggu persis di depan kasir Gramedia Bekasi.
Tidak sampai lima menit kemudian, Abaw telah muncul dari jarak 10
meter, dan Tita dengan seksama mengikuti ke mana Abaw pergi yang
akhirnya menuju BMW 735i yg terparkir di halaman gedung toko buku itu.
Mengenakan pakaian gamis merah muda serta jilbab merah bermotif
bunga-bunga putih, muslimah yg santun itu duduk di bangku belakang mobil
mewah ini, di samping Abaw, yang secara kurang ajar hanya mengenakan
celana pendek berbahan batik sutra tipis. Tangan kirinya merangkul
pundak bu Hajjah Tita, sambil sesekali mengelus kepala akhwat soleh yang
dibungkus jilbab halus berwarna merah, dengan motif bunga-bunga kecil
nan cantik. Aroma cinta nan harum surgawi, kuat merasuk ruangan mobil
mewah milik Abaw itu. Anugrah asmara dan birahi menggelegak di darah
Abaw, mulai dari kepala hingga ke ujung kontolnya. Setahun bukan waktu
yg sebentar bagi Abaw untuk menunggu saat-saat seperti ini, saat di mana
seorang muslimah cantik tengah baya, nan anggun, santun dan suci,
pasrah diperlakukan apa saja.
Sesampai di villa mewah yang telah dipesan Abaw di daerah Puncak, Abaw
mengajak ny. Hajjah Tita menuju urang tengah yang tertutup, ber-AC,
dilengkapi fasilitas TV karaoke dan lainnya. Dengan mesra tangan Abaw
melingari pinggang Ny. Hajjah Tita yang sebenarnya sudah tidak terlalu
ramping lagi itu. Mereka berdua bergabung dengan 3 orang lelaki lainnya.
1 orang pria keturunan Tionghoa seperti dirinya, satu pengusaha dari
Ambon dan satu lagi pria kekar pejabat pemda Nusa Tenggara Timur. Dua
yang disebut terakhir itu pria2 baya yang masih kekar dan berkulit hitam
legam, jantan sekali meraka. Mereka rekan2 Abaw yang telah menanti
mereka di villa tersebut. Abaw paling pandai membawakan acara. Biasanya
acara pertama adalah ice breaking, untuk mencairkan suasana kaku antara
Tita dengan 4 lelaki kaya yg sangat gemar mencabuli akhwat-akhwat soleh.
Abaw memainkan lagu-lagu nostalgia di organnya, sedangkan hajjah Tita
yg manis menyanyi menghibur lelaki-lelaki itu. Disela-sela Tita
bernyanyi ada saja lelaki yg menghampirinya, memeluk ringan dari
belakang sambil menciumi tengkuk, mengelusi kepala sambil membelai dan
mengagumi jilbab sutra nan cantik itu, merabai tetek dari luar baju
santunnya ataupun memeriksa dan membelai ringan bulatan daging pantat
ummi santun, bidadari kecil muslimah nan taat ini.
Setelah asyik dihibur nyanyian Tita, biasanya mereka berkaraoke.
Sementara itu Tita diberi tugas untuk mengambil minuman keras dan
mengedarkannya ke para laki-laki itu. Tetapi Ny. Tita diharuskan melepas
semua pakaiannya, dan diganti dengan bikini super mini yang hanya mampu
menyembunyikan pentil daging tetek montoknya dan sedikit menutupi aurat
kemaluan hajjah Tita. Amboiii seksinya ummi santun itu. Yang aneh,
jilbab indah hajjah Tita harus tetap dikenakannya, sehingga masih
mengesankan ibu bijak dan taat soleh. Pakaian itu hanya berupa BH
bertali tipis dengan cup yang hanya mampu menampung pentil dan daerah
hitam pekat puncak dari bongkahan-bongkahan daging lembut berkulit putih
yang menggantung manja di dada nyonya montok ini, serta seutas
tali-temali yang terikat di pinggung putih padat bu hajjah, dengan
secuil kain putih nan malu-malu menutupi mulut kemaluan hajjah Tita.
Saat mengedarkan minuman itu, sesekali secara bergantian, ny. Hajjah
Tita dipangku para pria tadi. Diciumi, diraba-raba dan dibelai-belai
seluruh bagian sensitif yang lencir dari nyonya yg sebentar lagi
menopause ini. Aurat-aurat nan elok dan suci terjaga itu kini bebas
dibelai, diraba, dicubiti, dicicipi, dijilati serta dicupangi oleh empat
orang lelaki bukan muhrimnya itu. Seakan terhipnotis, bu hajjah Cuma
bisa tersenyum malu saat diperlakukan seperti itu. Maniss sekali.
Kelemahan bu Tita ini adalah bagian teteknya. Selain ukuran dan
bentuknya yang bengkak menohok ke depan, tetek ibu kenes ini terlalu
sensitif terhadap rabaan lembut laki-laki. Seketika pentil montok hitam
legam itu langsung membengkak tegang, seakan siap untuk dijilati dan
dihisapi laki-laki.
Sessi bersanggama biasanya dimulai setelah semua lelaki itu puas
bernyanyi dan minum2. Setidaknya tiap lelaki jantan itu sempat satu kali
menyemburkan spermanya di liang peranakan ibu hajjah nan masih
mengenakan jilbab indahnya itu. Uniknya saat bersenggama, keempat
laki-laki jantan itu selalu bekerja sama melahap ummi santun ini. Saat
giliran Akiang, laki2 Cina itu tidur terlentang, bu Hajjah Tita diangkat
oleh ketiga laki2 lainnya dan diposisikan di atas Akiang, kemudian 3
laki2 itu menggendong Hajjah Tita naik dan turun supaya memeknya
otomatis erat menjepit keluar masuk kontol Akiang.
Selesai sessi bersanggama, di mana muslimah cantik itu telah terkuras
habis tenaganya, seperti biasa dimulailah sessi terakhir, yaitu sessi
pelecehan bebas kreatif. Di sessi inilah biasanya ide-ide gila pelecehan
seksual yang sudah diluar batas toleransi manusia normal ini terjadi.
Di saat ibu bijak bidadari kecil nan santun itu telah kelelahan dan
habis tenaganya inilah pesta yang sebenarnya dimulai.
Pernah dua tahun sebelumnya, muslimah cantik nan sholehah itu dipaksa
bersanggama dengan anjing Doberman milik Abaw. Tetapi gagal karena
mereka tidak berhasil memasukkan kontol anjing tersebut ke dalam liang
kemaluan nan suci milik muslimah taat itu. Akhirnya Abaw memaksa ny.
Tita, yang dalam keadaan telanjang bulat dengan aurat-aurat terpampang
bebas, hanya jilbabnya santunnya saja yang menutupi aurat kepalanya,
(amboii.. sungguh manis nian), menghisapi kontol Doberman yang ukurannya
besar dan gempal saat dia terangsang itu. Dan saat sang Doberman
orgasme, separuh mani nya muncrat di mulut ibu hajjah Tita, separuh agi
ditampung Abaw di gelas, yang kemudian disemprotkan dengan alat suntik
tanpa jarum ke memek ibu hajjah, masuk menjilati dinding-dinding
kemaluan yg selalu dijaga oleh ny. Tita itu, terus masuk dan akhirnya
bersemayan di rahim suci muslimah nan elok itu.
Sedangkan untuk acara tahun ini, malam itu, Abauw sengaja mengundang
seorang ahli reflexology. Koh Tan, namanya, pria Cina berumur sekitar 60
tahun ini ahli reflexology, yg mempunyai spesialisasi organ2 tubuh
akhwat. Koh Tan dibayar oleh Abaw, untuk memijat refleksi ny. Tita di
bagian telapan kakinya, dengan tujuan merusak sensor syaraf penahan
kencing ny Tita, tentunya ini hanya untuk sementara waktu saja.
Sebelum ritual refleksi itu dilakujan Ny. Tita dipakaikan kembali gamis
indah serta semua pakaian dalamnya seperti sedia kala.Kemudian barulah
ibu santun itu di refleksi oleh Koh Tan. Syahdu sekali proses refleksi
itu, ny Hajjah Tita yang lemah tak berdaya itu, dipegangi kedua tangan
dan kakinya oleh 4 lelaki bukan muhrimnya itu, lalu Koh Tan dapat dengan
bebas memijati bagian tertentu di telapak kakinya. Proses itu hanya
memakan waktu tidak lebih dari 3 menit.
Setelah selesai, Ny. Tita dipaksa minum air putih, tidak
tanggun-tanggung, 3 gelas penuh dikucurkan ke dalam perut Ny. Tita,
padahal secara terori, 1 gelas sudah cukup membuat kebelet dalam waktu
singkat. Mereka tidak perduli lagi dengan kesehatan Ny. Tita, yang
mereka pikirkan hanya memuaskan nafsu kebinatangan mereka atas tubuh
montok milik ibu santun dan merangsang ini.
Benar saja, dalam dua menit, Ny. Tita merasakan kebelet yang luar biasa.
Ia minta izin ke toilet untuk buang air kecil. Tetapi keempat lelaki
perkasa itu melarangnya. Ny. Tita hampir menangis sambil memegangi
bagian bawah tubuhnya, minta izin ingin pipis. Abaw merangkulnya
sehingga ia tidak bisa lari ke kamar mandi. Abaw bahkan mengangkat gamis
bagian bawah muslimah berjilbab itu, serta menangkupkan telapak
tangannya di selangkangan ny. Tita, seakan-akan memancing pipis ibu nan
bijak itu untuk segera keluar. Ny. Tita menangis tersedu-sedu, selain
karena kesakitan akan dekapan yg terlalu erat itu, juga karena ia
sangat-sangat malu dan sudah sangat2 tidak tahan untuk kencing, pepe’nya
sudah sangat kebelet dan ia sebentar lagi bisa-bisa ia pipis di celana.
Abaw malah tertawa dan mengatakan bahwa itulah yg mereka inginkan.
Mereka ingin melihat Ny. Tita terkencing-kencing. Tamat...